Studi Kitab Tauhid
Jawan Karya KH. R. Asnawi
Di Ponpes Darul Ulum
Ngembalrejo Bae Kudus
Samidi Khalim
Balai Litbang Agama Semarang
Email: samidi.khalim@yahoo.co.id
I. Pendahuluan
Pondok pesantren salaf
mengajarkan berbagai macam ajaran Islam yang didasarkan pada kitab kuning, dari
aqidah, tauhid, syariat, dan juga akhlak. karena pondok pesantren merupakan
salah satu benteng pertahanan masyarakat dari gempuran ideologi dan paham-paham
dari luar. Kitab tauhid yang berisi ajaran tauhid (mengesakan Allah) merupakan
ajaran pokok dalam Islam, atau dengan kata lain doktrin sentral bagi umat
Islam. Selain itu, Pesantren di Indonesia merupakan satu di antara beragam
institusi pendidikan Islam yang berperan dalam membentuk masyarakat Indonesia
dengan menyediakan pendidikan dan pengajaran. Lembaga ini juga telah melahirkan
beberapa ulama, pemimpin masyarakat serta guru untuk madrasah-madrasah
(Dhofier, 1995).
Komponen utama pondok
pesantren terdiri dari pengasuh pondok pesantren, santri, masjid, kitab kuning
dan komplek pondok pesantren (Dhofier,1982). Semua aspek tersebut saling
terkait satu sama lainya, pengasuh pondok pesantren adalah pengajar utama
sekaligus pemimpin pondok pondok pesantren. Santri merupakan murid di pondok
pesantren yang memiliki hubungan dekat dengan kyai yakni hubungan antara murid
dan guru, hubungan ini berlangsung terus menerus tidak hanya terbatas ketika
santri belajar di pondok pesantren namun juga berlanjut sampai ketika santri
kembali ke masyarakat. Masjid merupakan
pusat kegiatan dilangsungkan, di tempat inilah orang-orang pondok pesantren
sembahyang dan belajar ilmu-ilmu agama. Sementara komplek pondok pesantren
berfungsi sebagai tempat tinggal santri. Sedangkan kitab kuning yang berisi
ilmu ilmu keagamaan berperan sebagai referensi dan bahan ajar yang digunakan
selama proses belajar mengajar.